Halaman

Kamis, 01 Maret 2012

Sudah waktunya untuk berhenti

Minggu, 22 Januari 2012

Tulisan

Mahasiswa,walaupun sangat berbeda2 secara individual,sebenarnya dapat dibagi kedalam beberapa kelompok besar. Ada yang bersifat pemikir,yang lebih mementingkan nilai akademik,ada yang lebih memilih berorganisasi,karena percaya bahwa yang lebih menentukan adalah pengalaman berorganisasi dan soft skill yang dimiliki. Ada juga mahasiswa yang memilih untuk berbisnis sejak kuliah dan lebih memfokuskan hidupnya kepada hal tersebut.Tapi ada juga mahasiswa yang biasa saja,baik akademis maupun non akademisnya. Semua memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Seorang mahasiswa ideal adalah mahasiswa yang bisa menggabungkan sifat2 tersebut. Dia memiliki intelektual yang baik, karena  dia tahu pengetahuannya diperlukan dalam kehidupan sehari-hari dan berusaha mengaplikasikannya dengan baik. Dia juga aktif dalam kegiatan organisasi,karena kegiatan tersebut mungkin mempunyai fungsi yang tidak diketahui secara langsung. Mungkin kegiatan itu dapat melatih kepemimpinan dan kerjasama, melatih kreativitas, mengasah soft skill atau hanya sekedar refreshing untuk mengurangi pikiran yang jenuh selama masa perkuliahan.
    Keaktifan mahasiswa dalam organisasi dapat menjadi bekal untuk masa depan, karena berorganisasi tidak hanya di dunia kampus saja,tapi juga di dunia kerja. Sehingga apabila kita telah terbiasa berorganisasi di kampus, berorganisasi di dunia kerja akan menjadi hal yang wajar bagi kita. Dengan berorganisasi, kita juga dapat memperluas pergaulan kita dan membuat kita menjadi pandai bergaul yang tidak hanya berguna dipekerjaan tapi juga di kehidupan sehari-hari. Seorang mahasiswa ideal juga memiliki sifat mandiri yang diwujudkannya dalam membuat suatu usaha yang dapat memberi pemasukan kepada dirinya sendiri dan berharap dapat meringankan beban orang tuanya.
STAN adalah sekolah tinggi kedinasan yang bernaung dibawah Departemen Keuangan yang keseluruhan mahasiswanya langsung diangkat menjadi pegawai negeri di Departemen Keuangan. Hal ini menyebabkan mahasiswa STAN yang ideal,selain harus memiliki kriteria yang disebutkan sebelumnya, juga harus memiliki beberapa kriteria tambahan. Kriteria ini harus dimiliki agar tidak terjadi penyimpangan di dalam Departemen Keuangan yang termasuk salah satu Departemen “basah” yang ada di negara ini.
    Kriteria tambahan yang pertama dan utama adalah kejujuran. Di negara ini kejujuran menjadi hal yang sangat berharga. Mahasiswa STAN yang telah dididik untuk selalu jujur dalam masa pendidikannya di STAN, terkadang malah kehilangan kejujuran tersebut ketika didalam dunia kerja. Contohnya adalah Gayus Tambunan. Selama pendidikannya di STAN pasti dia berlaku jujur karena adanya peraturan yang melarang dia untuk mencontek yang apabila melanggar hukumannya adalah Drop Out. Mengutip dari perkataan Bang Napi, “kejahatan bukan hanya karena ada niat dari pelakunya, tapi juga karena ada kesempatan”. Ketika Gayus bekerja, dia kehilangan sifat jujur tersebut karena banyaknya kesempatan untuk memperkaya diri sendiri yang terbentang dihadapannya walaupun hal tersebut adalah sebuah kejahatan. Untuk itu mahasiswa STAN membutuhkan kejujuran ,kejujuran yang kuat mengakar sehingga tidak terbawa arus buruk lingkungan sekitar.
    Mahasiswa STAN juga harus memiliki sifat kritis, karena pada dasarnya, mahasiswa ikut terlibat dalam pemerintahan,walaupun tidak secara langsung seperti yang dilakukan partai politik,tetapi mahasiswalah yang harus kritis dalam menjaga “kebersihan” pemerintahan itu. Mahasiswa sebenarnya mempunyai kekuatan untuk mengubah bangsa ini,seperti yang kita lihat saat Presiden Soeharto digulingkan oleh mahasiswa. Apalagi, mahasiswa STAN mempunyai kemungkinan untuk menjadi sang pembuat kebijakan yang mungkin dapat memandu negara Indonesia ini menuju arah yang lebih baik lagi.
    Mahasiswa STAN juga harus memiliki idealisme yang kuat. Di zaman yang sekarang ini mungkin hanya sedikit yang memiliki idealisme yang kokoh. Contohnya saja para anggota Dewan baik yang di DPR RI maupun di Daerah. Kebanyakan mereka adalah bekas mahasiswa yang notabene beridealisme anti korupsi ketika masih menjadi mahasiswa. Mereka sering turun ke jalan, membuat debat politik, kontrak politik ataupun orasi-orasi lainnya, tapi lihatlah sekarang banyak dari mereka yang kesandung kasus korupsi.
    Tugas utama sebagai mahasiswa adalah belajar. Mahasiswa harus memliki intelektual yang baik agar dapat menggunakan intelektualnya tersebut tidak hanya diadalam bidang akademik saja,tapi juga bisa dalam organisasi, wirausaha dan bidang-bidang lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswa ideal adalah mahasiswa yang menggabungkan semua sifat diatas. Memang tidak gampang, tapi yang terpenting adalah usaha dan juga doa kita. Karena dengan usaha dan doa pasti Allah SWT akan memberikan yang terbaik bagi kita.