Halaman

Jumat, 27 Mei 2011

Nilai Diri Kita

Hari ini gw mendapat pelajaran tentang nilai diri dari Dosen gw. Dikelas Dosen gw bilang “Oh mumpung hari Jumat,ada yang mau uang Rp100.000 gak ??!!” Sebagai mahasiswa normal, gw dan temen sekelas gw pasti mau dong. “Kalo saya remes2 gimana? masih mau gak?” Kata dosen gw sambil remes2 uang itu sampai lusuh. ”Mauuuuuuu..!!!!!” kata para mahasiswa dengan mupeng.
“Tapi,, kalau saya injek bagaimana? “. Dosen gw itu menjatuhkan uang itu ke lantai dan menginjaknya dengan sepatu. Di pijak dan di tekannya dengan keras uangnya sampe kotor. Lalu dosen gw ngambil lagi uang tadi terus Dosen gw nanya lagi: “Masih ada yang mau gak..?” "Mau paakk..!!!"jawab para mahasiswa dengan penuh semangat.
“Kenapa kalian masih mau? Karena itu bagaimanapun lusuhnya uang ini namun nilainya tetap sama,tetap Rp100.000 dalam hidup ini, kita merasa lusuh, kotor, tertekan, tidak berarti, terinjak, tak kuasa atas apa yang terjadi pada sekeliling kita, atas segala keputusan yang telah kita ambil, kita merasa rapuh. Kita juga kerap mengeluh atas semua ujian yang di berikan-Nya. Kita seringkali merasa tak berguna, tak berharga di mata orang lain. Kita merasa di sepelekan, di acuhkan dan tak dipedulikan oleh keluarga, teman, bahkan oleh lingkungan kita.Namun, percayalah, apapun yang terjadi, atau “bakal terjadi”, kita tak akan pernah kehilangan nilai kita di mata Allah. Bagi-Nya, lusuh, kotor, tertekan, ternoda, selalu ada saat untuk ampunan dan maaf.Kita tetap tak ternilai di mata Allah.Nah,ada pertanyaan ?” jelas dosen gw. Gw pun mengangkat tangan dan bertanya”Pak,jadi gak ngasih uang Rp100.000 nya?”. Dosen : "......."

0 komentar:

Posting Komentar